Selasa, 23 Mei 2017

Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras #10




Pengemasan adalah sebuah teknik terkordinir yang diciptakan untuk menyiapkan produk supaya siap untuk ditransportasikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Bisa didapatkan dengan adanya wadah atau pembungkus pada suatu produk, salah satunya adalah bisa mendukung produk tersebut agar terhindar dari risiko kerusakan ketika proses distribusi berlangsung. Bukan hanya itu saja, kemasan produk kerajinan bahan keras produk juga bisa melindungi produk dari bahaya pencemaran dan masalah fisik lainnya, baik itu bersifat tekanan, benturan, maupun yang getaran. Disamping itu, pengemasan juga bermanfaat untuk menempatkan suatu hasil pengolahan, ataupun produk industri supaya mempunyai bentuk yang bisa mempermudah proses penyimpanan, pengangkutan, serta penyaluran kepada para konsumen. Nah, kalau dilihat dari segi pemasarannya, packaging pada suatu produk tentu sangat berperan penting, dan menjadi variabel utama yang wajib diperhatikan kembali bagi para produsen. Selain bisa menaikkan kemungkinan para konsumen untuk membelinya, packaging pada produk juga dapat menambah kesan yang lebih dimata para pembeli kalau dibandingkan dengan produk yang tidak menggunakannya. Karena itulah desain, warna, dan tampilan dari kemasan produk kerajinan bahan keras harus dikerjakan dengan sebaik mungkin, serta diperhatikan dalam proses perencanaannya.
Fungsi Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras
Secara umum, fungsi dari pengemasan pada bahan makanan terbagi ke beberapa poin, diantaranya adalah:
1. Menjadi wadah sebuah produk selama proses pengiriman, mulai dari produsen produk, hingga sampai ke tangan pengguna.
2. Melindungi dan mengawetkan produk, contohnya seperti dapat menghindarkan dari sinar ultraviolet, panas matahari, kelembapan suhu, oksigen, tekanan, serta pencemaran dari virus ataupun kuman yang bisa merusak & menurunkan kualitas dari suatu produk.
3. Sebagai identitas dari produk, dalam konteks ini, kemasan produk kerajinan bahan keras dapat digunakan sebagai media petunjuk bagi para konsumen melalui label yang terdapat pada pack produk tersebut.
4. Meningkatkan efisiensi produk, contohnya: mempermudah penghitungan suatu produk berdasarkan kemasan produk kerajinan bahan kerasnya, serta memprmudah pengiriman dan penyimpanan produk tersebut.
5. Melindungi dari dampak buruk dari luar, dan melindungi juga dari zat mengganggu yang ada di dalam produk. Contohnya seperti produk yang memiliki aroma menusuk, ataupun produk berbahaya seperti air keras, gas beracun, dll. Ataupun produk yang bias memengaruhi warna dan aroma, maka dengan mengemas produk dengan baik tentunya bisa melindungi produk-produk lain yang ada di sekitarnya.
6. Memperluas penggunaan dan pemasaran produk, contohnya penjualan sirup dan kecap yang mengalami peningkatan pula semenjak penerapan kemasan produk kerajinan bahan keras pada botol.
7. Meningkatkan daya tarik calon pengguna.
8. Sebagai media petunjuk informasi dan advertising.
9. Memberi kenyamanan untuk para pembeli.

Persyaratan Bahan Kemas

Untuk menetapkan fungsi perlindungan dari kemasan produk kerajinan bahan keras produk, maka dibutuhkan pula dipertimbangkan aspek-aspek kualitas produk yang akan dilindungi nantinya. Sebab mutu dari suatu produk ketika mencapai tangan pembeli sangat bergantung pada kondisi bahan dasar, cara pengolahan, serta kondisi penyimpanan dari produk yang hendak dikemas. Dengan begitu, fungsi dari kemasan produk kerajinan bahan keras tersebut wajib memenuhi beberapa kualifikasi sebagai berikut:
1. Kemampuan/ daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam prosedur pengerjaan, pengangkutan, pengiriman, penyimpanan, dan penyusunan produk.
2. Mempunyai kapabilitas supaya bisa melindungi isi produknya dari beraneka macam resiko dari luar, contohnya perlindungan dari pengaruh kelembaban udara panas ataupun dingin, cahaya matahari, bau asing, gesekan/tekanan mekanis, dan kontaminasi mikroorganisme.
3.  Dapat menjadi daya tarik untuk konsumen.
4. Dalam perihal ini, pengenalan produk, informasi dan penampilan seperti desain, warna, dan keindahan bahan kemasan produk kerajinan bahan keras wajib di utamakan.
5.  Persyaratan ekonomi, artinya, kemampuan dalam mencukupi keinginan pasar, sasaran masyarakat, serta tempat tujuan konsumen.
6. Mempunyai bobot, ukuran, dan bentuk yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibentuk atau dicetak, dan mudah juga untuk dibuang.
Nah, tentu dengan adanya perjanjian yang harus dipenuhi pada kemasan produk kerajinan bahan keras tersebut, pastinya kesalahan-kesalahan dalam hal memilih bahan pokok, kesalahan-kesalahan dalam memilih desain kemasan produk kerajinan bahan keras, dan kesalahan-kesalahan dalam memilih jenis kemasan produk kerajinan bahan keras pun dapat diminimalisir. Apalagi, kalau Anda menggunakan mesin dari Ramesia.com yang tentunya memiliki kualitas tinggi. Sudah dapat dipastiin, untuk masalah proses pastinya akan jauh lebih cepat dan efektif, serta kekurangan-kekurangan yang proses pengemasan bisa dihilangkan. Selain itu, ada pula beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk sebuah kemasan produk kerajinan bahan keras supaya bisa disebut kemasan produk kerajinan bahan keras yang memadai untuk digunakan.
Syarat Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras yang Baik
Untuk bisa memenuhi syarat-syarat tersebut, maka setidaknya sebuah kemasan produk kerajinan bahan keras harus mempunyai faktor-faktor sebagai berikut:
1.  Kedap udara, baik itu oksigen maupun gas lainnya.
2.  Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi ataupun menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat menjaga kualitas aroma, warna, dan cita rasa dari produk yang dikemas.
3.  Kedap terhadap air (mampu menahan unsur air ataupun kelembapan udara yang ada di sekitarnya).
4.  Kuat dan tidak mudah bocor terhadap tekanan.
5.  Cendrung tahan terhadap panas.
6.  Mudah dikerjakan secara massal dengan harganya relatif murah.

Over all, pengertian secara singkat dari pengemasan adalah, suatu cara yang dilakukan untuk melindungi mutu dari makanan atau bahan pangan. Yang tidak lain tujuannya adalah agar makanan atau bahan dasar produk, baik itu yang sudah diolah maupun yang belum, dapat sampai ke pihak konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas. Nah, untuk masalah kemas-mengemas suatu produk supaya berkualitas, sudah dapat dipastikan kalau mesin-mesin kemas dari Ramesia tentu bisa dijamin kualitasnya.

Sumber: https://ramesiamesin.com/manfaat-kemasan-produk-kerajinan-bahan-keras/

Senin, 22 Mei 2017

Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras #9

Produk kerajinan memerlukan perawatan yang baik dan benar, disesuaikan degan karakteristik bahan dasarnya. Berikut dijelaskan tentang perawatan produk kerajinan ukir kayu dan kerajinan logam.

1.     Perawatan Produk Kerajinan Ukir Kayu

Indonesia sangat kaya dengan produk kerajinan dari bahan kayu, baik dari macam kayu yang digunakan maupun aneka ragam produk kerajinannya. Berbagai produk kerajinan kayu, baik kayu mentah atau kayu hasil finishing perlu perawatan yang baik dan tepat. Material kayu mudah menyerap air, minyak, bahkan debu. Maka furnitur atau aksesori rumah, seperti patung, pigura, mangkuk hias, dan lain-lain sebaiknya senantiasa mendapat perawatan rutin. Cara melindungi dan merawat kerajinan kayu bergantung pada kondisinya apakah kayu yang masih mentah (belum dilapisi) atau kayu yang sudah dilapis (finishing) untuk merawat kedua kondisi kayu itu tentu beda perlakuan perawatan kayu bisa memakai bahan pembersih dari pabrik atau bahan tradisional.

a. Perawatan Kerajinan Kayu Mentah
Kayu mentah adalah kayu yang belum pernah dilapisi dengan lapisan antiair dan antiminyak, misalnya melamin atau pelitur. Langkah-langkah perawatan kayu mentah: Ampelaslah permukaan kayu hingga ke sudut-sudutnya. Gerakan mengampelas searah
dengan serat kayu. Setelah selesai, bersihkan permukaan kayu menggunakan kuas. Sapukan cairan linseed oil dengan memakai kuas. Tunggu beberapa menit agar cairan meresap ke dalam kayu. Gunakan lap bersih untuk meratakan sisa cairan pada permukaan kayu. Biarkan hingga kering antara 1-2 jam. Ulangi langkah tersebut agar permukaan kayu tertutup sempurna.

b. Perawatan Kerajinan Kayu yang Sudah Finishing
Langkah merawat kayu yang sudah dilapisi oleh pelapis melamin atau pelitur: Bersihkan kerajinan kayu menggunakan lap kering dan bersih. Oleskan furniture wax pada kain lap bersih. Gosok pada permukaan kayu searah serat kayu, jangan terlalu menekan, tipis-tipis saja. Jika aksesori kayu terdapat banyak ukiran, encerkan wax dengan sedikit bensin atau terpentin. Gunakan kuas lukis untuk mengoleskannya pada bagian detailnya. Biarkan 15 menit, dan ulangi lagi langkah tadi agar mencapai hasil maksimal.

c. Perawatan Kayu yang Sudah Finishing
Langkah mengkilapkan kayu pada kayu mentah maupun kayu yang sudah dengan finishing: gosokkan ampas kelapa pada permukaan kayu, gosok searah serat kayu dan agak ditekan hingga ampas membentuk butiran-butiran seperti pasir. Biarkan sekitar 10 menit, kemudian bersihkan sisa ampas
menggunakan lap kering bersih.

2. Perawatan Kerajinan Logam

Logam dengan finishing warna apa pun termasuk yang mengilap (polish) sebenarnya tidak perlu perawatan yang rumit. Pada dasarnya, produk kerajinan logam ada yang di tambah finishing coating dan ada yang tidak. Finishing clear coating ini digunakan untuk menjaga agar warna tidak mudah berubah dan tahan terhadap cuaca sehingga kerajinan logam cocok untuk digunakan di luar maupun di dalam ruangan. Kerajinan logam tembaga, kuningan maupun aluminium yang telah di-finishing dapat menjaga warna walaupun digunakan sebagai tempat air atau digunakan bersama detergen. Perlidungan produk kerajinan logam yang mutlak harus dilakukan adalah menghindari terkena air garam dan zat asam. Karena jika unsur-unsur kimia tersebut menempel pada lapisan coating dalam intesitas yang tinggi dan kontinyu air garam dan zat asam tersebut akan merusak lapisan coating dan kemudian mengubah warna logam baik itu tembaga maupun kuningan yang biasanya akan berubah warna ke warna hijau antic (green patina). Tentu saja ini tidak hanya berlaku kepada logam tetapi juga terhadap semua jenis barang seperti produk furnitur, kayu, besi, dan plastik. Walaupun demikian, kerajinan logam tembaga dan kuningan tetap dapat mengambil nilai positif (antik) dari proses oksidasi alami ini. Tembaga dan kuningan tidak akan rusak dan hancur, melainkan akan makin menaikkan nilai seni produk. Produk kerajinan logam (terutama finishing polish) yang tidak menggunakan coating, dapat menggunakan lansol (batu hijau) atau braso kemudian diselep atau diusap-usap, maka produk akan mengkilap lagi.


Sumber: Buku Pegangan Siswa Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas XI

Minggu, 21 Mei 2017

Motif Ragam Hias Pada Kerajinan Bahan Keras #8

Motif ragam hias pada kerajinan bahan keras. Pada umumnya ragam hias nusantara memiliki perbedaan seperti pada motifnya tapi ada persamaan yang dimiliki oleh kerajinan nusantara seperti jenis, motif hias, pola susunan, pewaarnaan dan lain-lain. sedangan ada beberapa motif yang banyak digunakan untuk menghias antara lain:

a. Motif realis
Merupakan motif yang dapat di ambil dari keadaan alam yang bersifat nyata, seperti tumbu-tumbuhan, hewan, bentuk batuan, bentuk awan, bentuk matahari dan lain-lain. 

b. motif abstrak
motif abstrak adalah motif yang tidak jelas dengan objek apa yang diterapkan pada motifnya, disisi lain motif ini menggunakan bentuk bebas.

c. motif dekoratif
suatu motif  dengan  tujuan memperindah objek benda yang akan di gambar dalam motifnya. motif ini memodifikasi bentuk alam dengan seindah mungkin tapi tanpa mengubah bentuk aslinya.

d. Motif geomatris
Merupakan motif yang mempunyai bentuk  teratus dan dapat di ukur dengan alat ukur seperti penggaris. Contohnya adalah lingkaran, kerucut, persegi, segitiga dan lain-lain.

Sumber: http://wapzandroid.blogspot.co.id/2016/01/materi-produk-kerajinan-bahan-keras.html?m=1

Penerapan Ragam Hias Pada Kerajinan Bahan Keras #7

Penerapan Ragam Hias Pada Kerajinan Bahan Keras

Ragam hias di Indonesia sangat kaya dan memiliki banyak ragam. Ragam hias melambangkan makna bagi tertentu bagi masyarakat pemakainya. Ragam hias biasanya digunakan pada bangunan rumah, pusaka, perhiasan, pakaian, peralatan rumah tangga, serta alat-alat untuk keperluan adat dan upacara. Ragam hias memiliki makna dan fungsi yang berbeda dan memiliki arti simbolik seperti, dapat menangkal roh-roh jahat, memberikan keberkahan, dan sebagai simbol pangkat atau kedudukan dalam masyarakat. Namun saat ini ragam hias tersebut berfungsi sebagai hiasan saja.

Motif ragam hias dua dimensi dapat diterapkan pada benda kerajinan anyaman, ukiran maupun bagian dari sisi bangunan rumah tradisional. Pada ragam hias yang bersifat tiga dimensi dijumpai pada barang-barang rumah tangga dan kerajinan tangan. Ragam hias ini muncul dalam bentuk dasar yang sama seperti bentuk flora, fauna, manusia dan bentuk geometris. Proses pembuatan ragam hias ini dapat dilakukan dengan cara memahat, menganyam, dan pengecatan. Bahan-bahan yang digunakan dapat berupa kayu, batu, bambu, rotan, mendong atau pandan.

A. Jenis-jenis ragam hias
Jenis ragam hias yang terdapat di Nusantara antara lain ragam hias flora, fauna, figuratif, dan geometris seperti di bawah ini.
  • Ragam hias flora. Bentuk ragam hias flora dapat dijumpai pada sebagian besar daerah di Nusantara. Jenis motif ragam hias flora merupakan pengembangan dari bentuk aslinya yang diwujudkan dalam bentuksulur- suluran.
  • Ragam hias fauna. Bentuk ragam hias fauna pada umumnya mengalami perubahan bentuk atau gaya. Motif ragam hias fauna diambil dari jenis yang ada di daerah setempat sebagai ciri khasnya. Beberapa jenis fauna tersebut antara lain kupu-kupu, burung, gajah, kadal, dan ikan.
  • Ragam hias figuratif (manusia). Bentuk ragam hias figuratif pada umumnya sudah mengalami perubahan bentuk yang digayakan. Karakter dari bentuknya disesuaikan dengan tema dan tujuan tertentu seperti untuk mendapatkan keselamatan, kekuatan, dan keberkahan.
  • Ragam hias geometris. Bentuk ragam hias geometris merupakan pengembangan bentuk dasar-dasar geometris seperti lingkaran, segi tiga, segi empat, segi lima, belah ketupat dan bentuk bebas. Motif bentuk geometris dapat di buat dengan cara menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

B. Pola ragam hias
Pola ragam hias adalah hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu. Penempatan pola ragam hias tergantung dari tujuan. Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut dapat berupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan.

  • Pola Simetris. Pola simetris terbentuk dari susunan motif-motif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama dalam susunannya.
  • Pola a-simetris. Pola A-simetris terbentuk dari komposisi yang tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi dan kesatuan yang harmoni.
  • Pola ragam hias tepi. Pola ragam hias tepi bentuknya berupa pengulangan dari bentuk sebelumnya dan digunakan untuk menghias bagian tepi pada bahan tertentu.
  • Pola ragam hias menyudut. Pola ragam hias menyudut membentuk pola segi tiga dan umumnya memiliki bentuk ragam hias yang berbeda dan disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada
  • Pola ragam hias gabungan. Pola ragam hias memusat bentuk coraknya berdiri sendiri. Pola ragam hias ini gabungan dari beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias baru.
  • Pola ragam hias beraturan. Pola ragam hias beraturan terbentuk dari bidang dan corak yang sama. Susunan polanya merupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya dengan ukuran yang sama.
  • Pola ragam hias tidak beraturan. Pola ragam hias tidak beraturan merupakan sebaran dari beberapa motif yang berbeda dan tidak mengikuti pola proporsi dan komposisi yang seimbang.

C. Alat dan bahan
Alat yang digunakan bisa menggunakan ukuran berbeda tergantung dari besar kecilnya ragam hias yang digunakan.
  • Pahat. Pahat memiliki mata bentuk lurus dan melengkung. Pahat digunakan untuk membuat torehan atau pahatan pada media kayu atau batu.
  • Palu kayu. Palu digunakan untuk memukul pahat yang sudah diberi sketsa ragam hias. Proses pemukulannya disesuaikan dengan kedalaman ukiran yang akan dibuat.
  • Kuas. Kuas digunakan untuk pemberian warna pada media kayu, batu, keramik, dan logam.
  • Politur. Politur adalah pelapis dengan warna natural yang penggunaanya dilakukan dengan kuas maupun di semprot.
  • Cat kayu/besi. Cat digunakan untuk memberi efek warna dari ragam hias yang dibuat. Cat kayu/besi dapat bertahan lama dan ragam hias akan lebih indah dan menarik.


Sumber: http://www.mikirbae.com/2015/01/penerapan-ragam-hias-pada-bahan-keras.html 

Tips Cara Membuat Kerajinan Rotan Sederhana #6


Rotan merupakan bahan baku utama kerajinan yang dikenal dengan anyaman. Disebut anyaman karena rotan dibentuk dengan cara dianyam deisatukan dengan cara dililitkan sehingga setiap helai rotan membentuk sebuah anyaman yang beranekaragam bentuk dan fungsinya. Anyaman rotan berfungsi sebagai hiasan dan benda pakai. Berikut prosedur untuk membuat anyaman dari rotan.

Bahan dan alat:
- Rotan
- Gunting
- Cetakan (gelas)
- Pernis
- Cat
- Kuas

Langkah pembuatan tempat pensil dari rotan
1. Siapkan rotan lalu rendam dalam suatu mangkuk langkah tersebut dikerjakan agar rotan tak gampang patah ketika kalian membentuknya, kalian dapat juga memberikan pewarna, agar rotan tampak bagus, tunggulah beberapa saat ya agar airnya menyerap, serta lentur. Langkah tersebut juga dikerjakan agar lebih aman, dari sayatan rotan yang keras ke kulit kita.

2. Ambillah bilah rotan sejumlah 3 lembar, ukuran panjang 4 cm, Di bagian 2 lembar tambahkan 1 lembar yang panjang untuk jadikan pakan (rotan yang jalan).

3. Buat sumbu yang diawali di bagian tengah, melilit sebagaimana obat nyamuk. Bila telah 3 putaran, bukalah jaring-jaring untuk mengawali anyaman.
           

4. Saat telah meraih lingkaran yang dikehendaki, awalilah dengan menegakkan jari-jari (lungsin), supaya terbentuk anyaman 3 dimensi. Bila habis, rotan bisa ditambah lewat cara menyelipkan saja.

5. Jika telah berdiri, awalilah melilitkan kembali pakan sampai meraih tinggi serta bentuk yang dikehendaki. Lalu, selipkan cetakan supaya bentuk bisa tampak rapi. terus saja kalian lilit hingga benar-benar terbentuk, pelaksanaan nya yang rapi, buat dengan hati-hati, janganlah hingga sisi rotan itu menusuk kulit kita.

6. Teruskan anyaman sampai ketinggian tertentu yang dikehendaki, lalu buat bentuk sesuai dengan yang sudah anda tentukan.

7. Untuk hasil akhir, pernis rotan dan percantink rotan dengan warna-warnai yang menarik.






Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras #5

Produk kerajinan dari bahan keras, diantarannya:

1. Kerajinan Logam

Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.


2. Kerajinan Kayu

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para pengrajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dan kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.

 

3. Kerajinan Bambu

Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilal estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dan yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampal saat mi, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan bambu tampil dengan desain Iebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dan bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik. Berikut contoh kerajinan dan bambu.

 

4. Kerajinan Rotan

Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dan bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan, dan lain-lain.



5. Kerajinan Batu

Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana, juga sebagai penghias benda.Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.




             
6. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)

Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. OIeh sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan. Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (mmnyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dan cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengilap.





Sumber: http://worldsciencenet.blogspot.co.id/2017/01/prakarya-dan-wirausaha-kerajinan-dari.html

Langkah Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Keras #4


Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitik beratkan pada nilai-nilai keunikan(uniqueness)dan estetika (keindahan), sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, dan sandang.


a. Pengelolaan Sumber Daya Usaha
    Pada materi produk kerajinan dari bahan lunak, kamu telah mempelajari tentang pengelolaan sumber daya usaha yang meliputi enam tipe sumber daya (Man, Money, Material, Maching, Method, dan Market). Berdasarkan konsep enam tipe sumber daya tersebut, calon wiausaha diharapkan dapat menaganlisis dengan buku referensi atau dapat juga melalui media informasi/internet tentang pengelolaan sumber daya usaha pada produk kerajinan dari bahan keras yang ada di wilayah Nusantara.

b. Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan
   Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi, tekstur, serat, pori-pori, yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan bentuk karya. Aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan. Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai fungsi hiasan.

c. Menentukan Segmentasi Pasar
 Secara ekonomi kerajinan cukup menjanjikan danmemiliki peluang pasar yang mengembirakan. Apalagi ditunjang dengan melimpahnya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah dibandingkan dengan hal yang sama di negara lain, sehingga dapat menekan biaya produksi. Penambahan ragam hias dan warna yang beraneka ragam menambah nilai estetik dan sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomi produk tersebut. Sentuhan estetik pada produk kerajinan sangat diperlukan untuk mengangkat citra kerajinan. Untuk menentukan produk kerajinan yang akan diproduksi, kita harus memperhatikan selera pasar.

d. Menentukan Bahan/Material Produksi Kerajinan
    Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat penting karena material akan mendukung nilai bentuknya  dan mewujudkannyaanan terutama dalam
menggunakan benda terapan dan juga akan mempengaruhi kualitas barang tersebut.
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang menentukan bahan/ material produksi kerajinan dari bahan lunak.

e. Menentukan Teknik Produksi
 Beberapa jenis kerajinan membutuhkan alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkan produksi kerajinan dari bahan keras. Teknik produksi kerajinan sangat disesuaikan dengan bahan, alat, dan cara yang digunakan. Pembuatan produk-produk kerajinan yang menggunakaan bahan keras alami dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut;
1) Teknik pahat
2) Teknik ukir
3) Teknik konstruksi atau sambungan
4) Teknik raut
5) Teknik bubut dan sebagainya.

Pembuatan barang-barang kerajinan dengan menggunakan bahan keras buatan dapat dilakukan dengan, teknik-teknik berikut;
1) Teknik pahat
2) Teknik cetak
3) Teknik ukir
4) Teknik etsa dan sebagainya.



Sumber: Buku Pegangan Siswa Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas XI